Jenis-Jenis Gurami
Sebelum memulai budi daya sebaiknya petani mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis gurami. Pengetahuan ini penting untuk melihat tingkat pertumbuhan dan produktivitas gurami.
- Gurami Soang
- Gurami Porselen
- Gurami Baster
- Gurami Blausafir
- Gurami Jepun
- Gurami Kapas
Beberapa jenis gurami lain yang di kenal adalah gurami paris dan gurami batu. Namun, kedua jenis gurami ini kurang potensial dibudidayakan sebagai gurami konsumsi karena pertumbuhannya lambat.
Persyaratan Budi Daya
Lokasi yang cocok sebagai tempat budi daya gurami di kolam terpal yang diberi alas sekam adalah daerah yang berada di ketinggian 0-800 meter di atas permukaan laut (dpl). Selain itu, upayakan agar fluktuasi suhu di lokasi budi daya tidak terlalu tinggi. Untuk mengatasi permasalahan suhu, Rumah Peternakan menemukan solusinya, yakni dengan menaburkan sekam di dasar kolam. Selain upaya tersebut, khusus di kolam pemijahan dan pendederan I perlu diberi naungan atau peneduh. Tujuannya agar air kolam tidak terkena sinar matahari langsung, sehingga diharapkan fluktuasi suhu tidak terlalu tinggi.
Perlakuan ini berbeda untuk kolam pendederan II hingga kolam pembesaran gurami. Kolam-kolam ini justru harus terbuka agar sinar matahari masuk ke dalam kolam. Jika kolam tertutup naungan, suplai oksigen di dalam air kolam akan berkurang. Meskipun gurami tidak terlalu tergantung pada pasokan oksigen, tetapi pasokan oksigen yang lebih banyak tetap dibutuhkan agar pertumbuhan gurami menjadi lebih baik. Masuknya cahaya matahari secara langsung ke dalam kolam mampu meminimalkan munculnya jamur atau bibit penyakit.
Selain kondisi suhu yang setabil, gurami juga menginginkan pH yang ideal (sekitar 6,5-7) bagi pertumbuhannya. Syarat lainnya, air yang digunakan untuk budi daya merupakan air bersih yang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti bahan kimia.
Perlengkapan Pemijahan
- Sosog
- Substrat Sarang
- Saringan, Ember, Bak, Akuarium, Jeriken, dan Tong Plastik
Sementara itu, ember atau bak digunakan sebagai wadah pencampuran pakan sekaligus digunakan untuk memberi pakan. Bak juga dapat digunakan sebagai wadah penampung telur pada proses penetasan telur gurami dan menampung hasil panen bibit gurami saat dilakukan penyortiran. Selain menggunakan bak, penetasan gurami juga bisa menggunakan akuarium yang di lengkapi dengan areator.
Jeriken dan tong digunakan untuk mengangkut gurami hasil panen, sejak pendederan hingga pembesaran. Jeriken yang digunakan umumnya bervolume 35 liter. Sementara itu, tong yang digunakan bervolume 200 liter. Namun, khusus untuk mengangkut telur gurami dan benih ukuran kuku digunakan alat pengangkutan berupa plastik yang di beri air dan oksigen.
- Slang dan Paralon
- Pupuk, Garam, Vitamin, Probiotik, dan Obat-obatan
Selain pupuk dan garam, perlengkapan lain yang harus dibutuhkan di antaranya vitamin, probiotik, dan obat-obatan. Vitamin yang digunakan berupa vitamin C khusus perikanan dan vitamin B komleks yang bisa digunakan manusia. Jenis vitamin ini diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh gurami. Probiotik berguna untuk menjaga kondisi air dalam kolam tetap baik. Sementara itu, obat-obatan digunakan untuk mengendalikan penyakit yang menyerang saat budi daya berlangsung. Jenis obat yang digunakan di antaranya Methylen blue dan antibiotik seperti Oxyterayclin. Berdasarkan pengalaman pembudidaya, selama perlakuan dijalankan dengan baik dan benar, risiko serangan penyakit selama masa pemeliharaan gurami di kolam terpal menjadi sangat kecil.
0 komentar:
Post a Comment