Prospek
Ayam kampung mempunyai prospek yang cukup bagus sehingga banyak orang mulai memeliharanya.
- Pandangan masyarakat
- Kebutuhan protein dan gizi hewan
Ayam termasuk hewan yang berdaging putih sehingga kandungan lemaknya lebih rendah dibanding daging merah, asalkan ayam tersebut tidak diberi pakan konsentrat yang menyebabkan adanya timbunan lemak di tubuhnya.
Telur ayam kampung mengandung kalori, protein, zat besi, retinol (Vitamin A), karbohidrat, thiamin, Vitamin E, lemak omega-3, vitamin C, vitamin D, betakaroten, protein, lecihtin. Selain mengandung sumber energi juga mengandung sumber protein yang cukup tinggi. Energi dipakai untuk mengganti energi yang digunakan untuk beraktivitas dan berpikir, sedangkan protein di perlukan untuk mengganti bagian organ yang rusak.
Setiap 100 gram daging ayam kampung mengandung 74% air, 22% protein, 13 mg zat kalsium, 190 mg zat fosfor dan 1,5 mg zat besi. Juga mengandung pitamin A, vitamin C, dan E. Daging ayam selain berkadar lemak rendah, dengan asam lemak tidak jenuh, merupakan protein paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang lemah pasca sakit.
- Kondisi daging
- Harga di pasaran
- Belum banyak diternak secara intensif
Jadi peluang usaha ternak ayam kampung sangatlah menjanjikan untuk meraih kesuksesan.
- Lebih mampu beradaptasi
Mengenal ayam
Ayam kampung (Gallus domesticus) sebenarnya berasal dari keturunan ayam hutan (Gellus varius-varius Linaeus). Nenek moyang ayam kampung yang sekarang diternakan belum jelas betul. Ada dugaan bahwa ayam kampung di Indonesia merupakan hasil domestikasi dari negara lain seperti china dan India.
- Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformes
Famili : Phasianidea
Genus : Gallus
Sepesies : Gallus gallus
Untuk membudidayakan ayam kampung belum ada pembedaan antara ayam kampung pedaging dengan ayam kampung petelor. Kebanyakan ayam kampung memiliki dwifungsi, sebagai ayam petelor dan ayam pedaging/sayur/potong.
Perkembangan ayam kampung di Indonesia terjadi antara sesama atau antar lokal dan belum terjadi perkawinan dengan ayam ras. Perkembangan dengan pemuliaan atau perbaikan genetik belum banyak dilakukan.
Ada beberapa jenis ayam lokal yang telah teridentifikasi masuk dalam rumpun ayam pelung, kedu, kinanten, sumatera, bekisar, sentul, nunukan, cemani, walik maleo, tukung, ayunai, melayu, tolaki, nusa penida, sedayu, olagan, merawas, alas, japer.
Ayam kampung yang sekarang kita kenal memiliki ciri khas bentuk badan cenderung ramping, tidak gemuk, tubuh agak tinggi, tegap, dada rata dengan ukuran kecil. Berat ayam kampung dewasa berkisar 1-1,6 kg, di capai pada umur 4-8 bulan.
Bulu ayam kampung tidak memiliki warna khusus, tetapi sangat bervariasi, mulai dari kemerahan, merah gelap, coklat, putih, kuning, atau kombinasi seberapa warna.
0 komentar:
Post a Comment